Senin, 28 Maret 2011
GREEN DAY versi kartun
Title: Green Day Versi Kartun
Drawn by: YULI ASRI ARISTIA PUTRI (saya)
Colored by: NANA ANDANI, YUTRI PARE RAMBUNG, DEWI OKTAVIANI, YULI ASRI ARISTIA PUTRI, dan dibantu oleh ANNISA NUR QAULIYAH PRATIWI.
Sabtu, 26 Maret 2011
LOVE! LOVE! LOVE!
Harusnya di saat-saat kritis gini saya belajar. Tapi, entah kenapa godaan untuk menulis itu selalu saja datang. Dan akhirnya saya kalah telak oleh sebuah nafsu untuk mencoba menulis lebih dan lebih baik lagi.
Hmm.. Saya merasa cerpen ini sepertinya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Tapi saya juga bingung kesalahnnya ada di mana. Untuk itu saya mohon komentar dan sarannya. :)
Ok. LET'S CEKIDOT!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dulu aku tak pernah mengenal apa itu cinta. Hingga dia datang dan memperkenalkan perasaan itu kepadaku. Perasaan yang amat sangat bisa membuatku bahagia sekaligus kacau setengah mati.
"Gue Valen, anak IX B." Pemuda jangkung di hadapanku itu mengulurkan tangan kanannya sembari menyunggingkan senyum.
"Reina." Aku menjabat tangannya.
"Lo suka nulis puisi?"
"Eh? Mmm.. Ya." Aku sedikit gugup. Kemudian segera menyembunyikan lembaran puisi yang ada di tanganku ke belakang punggung. "Lo sendiri?"
"Fotografi." Valen menunjuk beberapa foto yang terpajang di atas mading.
Hmm.. Saya merasa cerpen ini sepertinya masih banyak kekurangan dan kesalahan. Tapi saya juga bingung kesalahnnya ada di mana. Untuk itu saya mohon komentar dan sarannya. :)
Ok. LET'S CEKIDOT!
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dulu aku tak pernah mengenal apa itu cinta. Hingga dia datang dan memperkenalkan perasaan itu kepadaku. Perasaan yang amat sangat bisa membuatku bahagia sekaligus kacau setengah mati.
"Gue Valen, anak IX B." Pemuda jangkung di hadapanku itu mengulurkan tangan kanannya sembari menyunggingkan senyum.
"Reina." Aku menjabat tangannya.
"Lo suka nulis puisi?"
"Eh? Mmm.. Ya." Aku sedikit gugup. Kemudian segera menyembunyikan lembaran puisi yang ada di tanganku ke belakang punggung. "Lo sendiri?"
"Fotografi." Valen menunjuk beberapa foto yang terpajang di atas mading.
Minggu, 20 Maret 2011
LORONG KECIL
Di lorong kecil itu
Rembulan tampak tersenyum
Memandangi kita dari atas sana
Di lorong kecil itu
Rumput tampak malu-malu
Ketika kita duduk berdampingan
Layaknya sepasang kekasih yang tak kan pernah terpisahkan
Di lorong kecil itu
Bunga-bunga membungkus diri mereka
Sepertinya mereka cemburu
Karena ternyata kau tlah memilihku
Di lorong kecil itu
Satu kenangan tlah terjadi
Tersimpan hangat dalam memori hati
Yang tak kan pernah terformat sampai nanti
Di lorong kecil yang penuh kenangan
?
19 Maret 2011
saat memori itu tiba-tiba terputar lagi
Rembulan tampak tersenyum
Memandangi kita dari atas sana
Di lorong kecil itu
Rumput tampak malu-malu
Ketika kita duduk berdampingan
Layaknya sepasang kekasih yang tak kan pernah terpisahkan
Di lorong kecil itu
Bunga-bunga membungkus diri mereka
Sepertinya mereka cemburu
Karena ternyata kau tlah memilihku
Di lorong kecil itu
Satu kenangan tlah terjadi
Tersimpan hangat dalam memori hati
Yang tak kan pernah terformat sampai nanti
Di lorong kecil yang penuh kenangan
?
19 Maret 2011
saat memori itu tiba-tiba terputar lagi
Langganan:
Postingan (Atom)