Kamis, 31 Mei 2012

Jatuh Itu Sakit, Kawan!



Saya tak pernah terpikir untuk jatuh cinta (lagi) sebelumnya. Sama sekali. karena jatuh itu sakit, dan saya tak ingin itu terjadi. Tapi pemikiran saya berubah ketika saya bertemu lagi dengan dia. Seseorang dari masa lalu.

Jatuh cinta itu menyenangkan ketika saya menghabiskan beberapa malam untuk tertawa dengannya, bertukar cerita hingga pagi menjelang. Jatuh cinta itu menyenangkan ketika saya bisa tersenyum-senyum sendiri di kamar ketika membaca kata yang diketiknya di layar ponsel saya. Sebelum akhirnya saya tersadar bahwa, ketika kita jatuh, maka konsekuensinya adalah jika tidak ada yang patah maka sakitlah yang terasa.

Sama halnya seperti hukum Kirchoff satu yang sudah di modifikasi sedemikian rupa. "Jumlah tawa yang keluar saat bersamanya sama dengan jumlah tangis yang keluar saat dia meninggalkan kita."

Dan seperti itu pula ketika dia, tiba-tiba, menghilang begitu saja dari hidup saya. Tanpa sepatah katapun terucap.

Dan suatu hari ketika seorang teman bertanya apa yang membuat saya jatuh cinta padanya, bahkan sampai rela untuk menunggunya lebih dari dua puluh empat purnama, saya hanya terdiam dan mulai untuk berpikir. Nyatanya, saya tak pernah menemukan satu alasan pun yang tepat. Saya mencintainya. Itu saja. Tanpa alasan.

Dia bukan seseorang yang tampan, tapi dia manis dengan senyuman di wajahnya dan lucu ketika lidahnya terjulur keluar saat melihatku. Dia bukan seseorang yang pintar. Dia hanya lebih pintar dariku dan pintar membuat jokes ringan yang akhirnya membuat tergelak setengah mati. Dia seorang biasa yang kadang-kadang terlihat begitu sempurna di mata saya.

Saya mencintainya. Tapi tidak dengan dia. Jika alasan tak mencintai adalah jarak, mungkin saya bisa berusaha memotongnya. Tapi lagi-lagi saya harus sadar bahwa cinta adalah hati. Bukan suatu kondisi yang menjadi akibat dari suatu sebab.

Makassar,  akhir Mei 2011

Rabu, 30 Mei 2012

Sketch of My Classmate


Hello readers, Happy thursday! Say welcome back to me! :D

Rasanya udah lama banget ya saya vakum dari dunia per-blogger-an. Well, kalau misalnya blog ini diibaratkan kamar (jangan kamar saya ya :) dan jangan tanya kenapa :p ) mungkin udah banyak banget debu, rayap, kertas dan baju bertebaran. Yah, pokoknya seperti itulah. Bayangin sendiri aja ya. hihiue

Lagi-lagi, kalau mepet semester kayak gini, pasti tugas langsung menumpuk dan harus memenuhi nilai yang masih kosong. Netap di sekolah sampe sore buat ngerjain tugas kelompok. Belum lagi guru mata pelajarannya yang biasa suka ngilang tiba-tiba dan harus ngejar sampai ke rumahnya. Uugh.. rasanya udah pengen bilang, "bunuhma', bu or pak" saking capeknya. Sekarang saya masih ada tugas matematika yang, ada kali seratus nomer lebih dan cuma dikasih waktu 3 hari. Wohooo.. ada yang minat buat ngerjain?

Yah, tapi alhamdulillah, tugas yang menumpuk nggak bisa menghalangi saya untuk tetap produktif. #eaaa #okesip *ditampol burger*