Kamis, 30 Agustus 2012

Merelakanmu.. Semoga



"Cemburu itu hal yang wajar". Begitu yang sering terdengar di telingaku yang seharusnya tertutup rapat, tapi tidak untuk hal yang menyangkut kamu.

Aku bisa saja merelakanmu, seperti mempersilahkan angin untuk berlalu, melewatiku. Membiarkannya meninggalkan dingin di sekujur tubuhku. Agar menggigil dan membiru.

Aku mencarinya bukan untuk menyuruh, atau lebih tepat, memaksanya untuk melepaskan hatimu dari dekapannya. Bukan, aku tak serendah itu asal kau tahu. Aku hanya ingin mengetahui jurang-jurang yang memisahkan tembokku dengan temboknya yang lantas membuatku melangkah mundur. Selangkah, dua langkah, tiga langkah, kemudian berbalik arah dan menghilang ke arah cahaya yang menyambutku di seberang sana.

Tapi nihil. Tak ada yang kekutemukan di sana, tidak juga emas. Sepertiku.

Lantas, bagaimana mungkin aku bisa merelakanmu jika seperti itu?

Begitu banyak persamaan yang kutemukan di sana. Dan semoga saja perasaannya pun sama, mencintaimu. Yang kemudian akan mengantarku untuk sedikit merelakanmu, setengah merelakanmu, kemudian seutuhnya merelakanmu.

Semoga saja.

Makassar, 28 Agustus 2012


Ps: Mohon Maaf Lahir&Batin :)

Kamu...



Jika seseorang bertanya padaku siapa kamu, maka aku akan menjawabnya dengan tegas. Kamu adalah seseorang yang mengagumkan, yang setia menempati relung hati walau tak pernah ku dapati ada aku di hatimu atau bahkan otakmu sekalipun.

Jika seseorang bertanya seberapa besar perasaanku terhadapmu, akan kutunjuk langit di mana ada bintang yang sama seperti di matamu yang bercahaya, dan aku akan memintanya dengan pelan, "Berhitunglah."

Kemudian, ketika langit mendung menyembunyikan bintang kita dan menyuruh hujan untuk datang bercumbu dengan tanah, aku akan menyuruhnya memejamkan mata, merasakan air yang jatuh menampar kulitnya. Karena hampir seperti itu perasaanku ketika kudapati seseorang menempati salah satu tempat di hatimu yang teristimewa.

Makassar, 28 Agustus 2012 

Kamis, 31 Mei 2012

Jatuh Itu Sakit, Kawan!



Saya tak pernah terpikir untuk jatuh cinta (lagi) sebelumnya. Sama sekali. karena jatuh itu sakit, dan saya tak ingin itu terjadi. Tapi pemikiran saya berubah ketika saya bertemu lagi dengan dia. Seseorang dari masa lalu.

Jatuh cinta itu menyenangkan ketika saya menghabiskan beberapa malam untuk tertawa dengannya, bertukar cerita hingga pagi menjelang. Jatuh cinta itu menyenangkan ketika saya bisa tersenyum-senyum sendiri di kamar ketika membaca kata yang diketiknya di layar ponsel saya. Sebelum akhirnya saya tersadar bahwa, ketika kita jatuh, maka konsekuensinya adalah jika tidak ada yang patah maka sakitlah yang terasa.

Sama halnya seperti hukum Kirchoff satu yang sudah di modifikasi sedemikian rupa. "Jumlah tawa yang keluar saat bersamanya sama dengan jumlah tangis yang keluar saat dia meninggalkan kita."

Dan seperti itu pula ketika dia, tiba-tiba, menghilang begitu saja dari hidup saya. Tanpa sepatah katapun terucap.

Dan suatu hari ketika seorang teman bertanya apa yang membuat saya jatuh cinta padanya, bahkan sampai rela untuk menunggunya lebih dari dua puluh empat purnama, saya hanya terdiam dan mulai untuk berpikir. Nyatanya, saya tak pernah menemukan satu alasan pun yang tepat. Saya mencintainya. Itu saja. Tanpa alasan.

Dia bukan seseorang yang tampan, tapi dia manis dengan senyuman di wajahnya dan lucu ketika lidahnya terjulur keluar saat melihatku. Dia bukan seseorang yang pintar. Dia hanya lebih pintar dariku dan pintar membuat jokes ringan yang akhirnya membuat tergelak setengah mati. Dia seorang biasa yang kadang-kadang terlihat begitu sempurna di mata saya.

Saya mencintainya. Tapi tidak dengan dia. Jika alasan tak mencintai adalah jarak, mungkin saya bisa berusaha memotongnya. Tapi lagi-lagi saya harus sadar bahwa cinta adalah hati. Bukan suatu kondisi yang menjadi akibat dari suatu sebab.

Makassar,  akhir Mei 2011

Rabu, 30 Mei 2012

Sketch of My Classmate


Hello readers, Happy thursday! Say welcome back to me! :D

Rasanya udah lama banget ya saya vakum dari dunia per-blogger-an. Well, kalau misalnya blog ini diibaratkan kamar (jangan kamar saya ya :) dan jangan tanya kenapa :p ) mungkin udah banyak banget debu, rayap, kertas dan baju bertebaran. Yah, pokoknya seperti itulah. Bayangin sendiri aja ya. hihiue

Lagi-lagi, kalau mepet semester kayak gini, pasti tugas langsung menumpuk dan harus memenuhi nilai yang masih kosong. Netap di sekolah sampe sore buat ngerjain tugas kelompok. Belum lagi guru mata pelajarannya yang biasa suka ngilang tiba-tiba dan harus ngejar sampai ke rumahnya. Uugh.. rasanya udah pengen bilang, "bunuhma', bu or pak" saking capeknya. Sekarang saya masih ada tugas matematika yang, ada kali seratus nomer lebih dan cuma dikasih waktu 3 hari. Wohooo.. ada yang minat buat ngerjain?

Yah, tapi alhamdulillah, tugas yang menumpuk nggak bisa menghalangi saya untuk tetap produktif. #eaaa #okesip *ditampol burger*

Sabtu, 18 Februari 2012

Pelatihan Menulis "Kaki Waktu Road to School"

Selamat hari sabtu malam. Malem ini rencana kemana ya? Kayaknya hujan bakalan turun sampe malam nih. Tugas juga masih banyak. Jadi di rumah aja, sambil nonton sm*sh (ketahuan tontonanya) :D  #alasanbasi #padahaljomblo

Huh, dari hari kapan hari mau posting nggak jadi-jadi. Minggu-minggu ini bener-bener sangat menguras otak. Ulangan terus hampir tiap hari. Yah, walaupun Alhamdulillah saya nggak mengulang di pelajaran matematika (tumben banget ya?). Tapi yakin, bahasa jepang saya yang mengulang kali ini. Dan parahnya minggu lalu saya juga belum ikut ulangan TIK, karena waktu itu, kebebetulan, saya lagi ikut pelatihan menulis "Kaki Waktu Road To School" sama kakak-kakak dari komunitas Lego-Lego Makassar dan seorang Dewan Pertimbangan Forum Lingkar Pena (FLP) Sul-Sel, kak Hamran Sunu. Yang kebetulan diadakan di sekolah saya, SMAN 21 Makassar




Sabtu, 04 Februari 2012

Hello! I'm Back!


Hola! Aduh.. udah berapa bulan saya nggak ngeblog? Ada yang kangen sama saya? Semoga ada ya. Hehe. Bukannya sombong sih, tapi emang tahun ini lagi disibukin sama tugas sekolah yang seabrek. Maklum, tahun awal masa SMA. *susahnya jadi anak SMA* *balik ke SMP* *ditendang sama guru SMP*
Eh iya, perkenalkan, ini adalah blog baru saya. Blog yang lama ristia.co.cc udah alhmarhum (maklum gretongan). Beberapa postingan di bawah postingan ini udah pernah saya posting di blog lama yang sempat saya pindah sebelum akhirnya nggak bisa diakses lagi. Header blog ini masih tetep bikinan kakak saya @bizwud, yang nggak tau waktu itu lagi kesambet apa sampe mau aja bikinin header tanpa disogok terlebih dahulu. Hehe
Blog ini nantinya mungkin masih akan berfungsi sama seperti blog yang terdahulu, blog “gado-gado”.  Yup, dari berfungsi sebagai curhatan sampah saya, unek-unek terhadap guru, omong kosong saya, penampung gambar-gambar bikinan saya, sampe cerpen-cerpen bikinan saya (semoga ada yang minat baca ya).
Well, segini saja postingan saya kali ini. Nggak usah panjang-panjang, sudah cukup tugas-tugas dari guru saya yang panjang-panjang itu. Semoga setelah ini saya jadi rajin ngeblog. Apalagi dengan laptop baru ini. :p