Minggu, 27 Januari 2013

Secuil Kisah Tentang Rindu

Hai! Akhirnya saya kembali. Ini postingan random pertama saya di tahun 2013 dan emm.. bukan malam minggu :p



Hari ini hari minggu. Sudah terlalu terbiasa bagi saya untuk terbangun di siang hari, ditambah suara hujan yang pertama kali masuk di telinga saya membuat saya terlalu malas untuk beranjak dari kasur dan lebih memilih meraba-raba ponsel saya, sesuatu yang jarang saya tinggalkan dan sering kali berada dalam radius terdekat saya. Berlanjut membuka pemberitahuan di  instagram dan facebook, saya menemukan sebuah foto 'cinta monyet' saya di beranda, dia terlihat lebih err.. tampan? Tak perlu saya berkomentar tampan karena sudah ada yang mengatakannya lebih dulu.


Tapi, ini bukan cerita tentang 'cinta monyet' saya. Ini tentang seseorang yang lain, seseorang yang dulu, dulu sekali, ada dalam hidup saya, mungkin 'cinta monyet yang beranjak remaja'? Entahlah, saya tak tahu istilahnya. Tiba-tiba kepala saya dipenuhi ingatan potret wajahnya yang masih bisa saya ingat sedikit demi sedikit. Ada rasa sesak dalam dada saya, perasaan ingin bertemu yang menggebu-gebu, perasaan ingin tahu yang begitu kuat "Bagaimana dia sekarang?" "Bagaimana kabarnya?" "Apa dia masih ingat saya?". Lima tahun lebih saya tidak bertemu dengannya, hal terakhir yang saya ingat dari pertemuan tidak sengaja saya dan dia terakhir kalinya, dia memalingkan wajah beberapa detik setelah tatapan kami bertemu di titik koordinat nol. Ya, dan hal terakhir yang saya ingat, hubungan kami memang buruk.

Saya sudah menyelami dunia maya untuk mencarinya dua tahun terakhir, mengingat teman-teman  lama saya pun sudah banyak yang mempunyai akun di berbagai jejaring sosial. Saya berusaha mengingat nama-nama yang sering digunakannya selain nama panjangnya, tapi nihil. Saya menemukan akun teman-teman terdekatnya yang masih saya ingat, bahkan saya juga menemukan akun adiknya, tapi saya tidak menemukan apapun, tidak foto atau bahkan tanda-tanda sekecil mungkin tentang keberadaannya. Atau mungkin saya yang sudah agak lupa detail wajahnya hingga tak bisa menerka perubahannya sekarang? Ingin rasanya bertanya pada orang-orang itu "di mana dia?" Tapi rasanya mungkin agak aneh, mengingat dulu mereka tahu apa yang terjadi antara saya dan dia. Saya hanya bisa berharap ada seseorang yang memberi kabar tentang dia, apapun, kabar tentang dia yang sedang mengikat hati dengan seseorang pun tak apa.

Puncak kerinduan saya berada pada hari ini. Otak saya berusaha bekerja keras mengingat apapun tentang dia, hal-hal yang dulu saya sukai darinya, yang dulu berusaha saya lupakan.

Saya suka kakinya yang bergerak lincah di lapangan bola. Yang dulu beberapa kali mencetak gol dan membuat sekolah kami menjadi juara.

Saya suka tangan kurusnya. Tangan kurus yang beberapa kali melakukan kontak fisik dengan saya. Tangan kurus yang dulu beberapa kali mengusap pucuk kepala saya.

Saya suka matanya yang tajam. Mata yang dulu sering menampilkan keceriaan, mata yang dulu sering menatap saya hangat.

Saya suka senyumnya yang manis, senyum yang seringkali ia tampilkan saat kami bertemu, yang dulu saya akui kepemilikannya. Senyum yang muncul setelah dia membela saya, senyum yang muncul saat tatapan kami bertemu setelah perkelahian saya dengan teman sekelas saya di parkiran sekolah, senyum yang muncul setelah saya dikerjai teman-teman saya dengan membelikannya gerry wafer kesukaan saya dan mengatasnamakan saya, senyum yang muncul sesaat setelah dia hanya berdiri diam di depan saya, yang sedang mengikuti lomba kaligrafi sekolah dan lebih memilih untuk menunduk dan menyembunyikan wajah saya. Senyum yang menenangkan, yang setelahnya tak disertai kata-kata apapun, yang dulu saya artikan sebagai "syukur, kamu tak apa-apa" atau "tenang, ada aku di sini".

Dan saya suka suaranya. Saya suka suaranya saat berkata "hai", saya suka suaranya saat membaca Al-Qur'an, saya suka suaranya saat mendendangkan sholawat, dan saya suka suaranya saat mengumandangkan adzan di musholla sekolah.

Saya suka banyak hal tentang dia. Dan saya rindu banyak hal yang saya sukai itu.

*notes untuk seseorang yang berada jauh di sana. Semoga kita bertemu lagi suatu saat nanti :)


Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar